About Me

My photo
Hidup tak akan berarti kalau bukan diri sendiri yang membuatnya berarti

Wednesday, December 2, 2015

FF Sands Chronicle / Sands Glass / Sunadokei Ch 4

Ann’s POV

                Hitam.  

Gelap.

Apa-apaan ini? Dimana aku sebenarnya?
Aku terdiam sejenak. Mengingat-ingat apa yang terjadi kepada diriku.
Ahh, aku ingat. Ternyata aku sudah mati ya?  Padahal sebelum mati, aku ingin meminta maaf kepada keluarga ku karena dengan mudahnya aku menyerah. Oh ya, Terutama aku ingin meminta maaf kepada… Daigo.
Tiba-tiba ada sesosok, entah manusia atau bukan aku tidak tahu pasti, bercahaya. Ia menghampiriku.
Mungkin malaikat yang mau menjemput ku? Hihihi. Aku tertawa miris mendengar kenyataan itu.
“Ann, sudah waktunya kamu pergi. Ayo,” ajak malaikat itu.
“Hoh, baiklah. Mudah-mudahan ini yang terbaik. Semoga keluarga ku dan daigo cepat melupakan ku,” aku berjalan mengikuti sang malaikat.
Tapi tiba-tiba suara Daigo menggema di ruangan ini.
“ANN! ANN!!!! BANGUN! KUMOHON BANGUUUN!!! Ann!! Ann dengar aku! Kumohon tinggallah! Jangan mati! Kumohon jangan tinggalkan aku! Hiks,”
                Daigo?
                Tiba-tiba hati ku menghangat mendengar suara Daigo. Aku pun berbalik untuk mencari asal suara itu. Tapi, malaikat itu menahan ku.
                “Ann, waktumu telah habis. Kamu harus ikut saya,” ujar malaikat itu.
                “Tapi, mereka semua membutuhkan ku. Aku tidak bisa meninggalkan mereka semua. Kumohon biarkan aku hidup,” pintaku. Aku tak sanggup mendengar suara daigo yang menangisi aku. Terlalu menyakitkan. Perih.
                “Tidak bisa Ann, waktumu telah habis di dunia sana,”
                “Kumuhon biarkan aku tetap tinggal disana. Kumohon kumohon….” Seru ku seraya berlutut di hadapan dia. Air mata ku menetes semakin deras ketika sakit kurasakan ini semakin pekat.
                “Biarkan Ann pergi.,” suruh sebuah suara.
                “Tapi, ia memang harus pergi kan?” Tanya sang malaikat.
                “Memang, tapi biarlah ia untuk tetap hidup. Waktunya sebenarnya juga belum habis. Ia hanya menentang takdir dan akhirnya menyesalinya. Lagi pula akan terlalu banyak orang yang terluka atas kepergiannya yang tiba-tiba,” ujar suara itu lalu menghilang.
                “Baiklah. Ann kamu beruntung karena Dia menghendaki mu hidup kembali,”
                “Terima kasih. Terima kasih banyak!” ujarku yang masih berlinang air mata.
                “Kamu sebaiknya cepat sebelum portal ke dunia manusia tertutup. Pergilah ke sana,” ujar sang malaikat seraya menunjukkan bagian ruangan yang dihiasi cahaya. Tanpa pikir panjang aku langsung berlari kesana. Tidak lupa aku mengucapkan terima kasih kepada malaikat itu.
                Aku berlari. Terus berlari ketempat cahaya itu berada.
                Silau.

                Rasanya aku semakit tak bisa melihat apa-apa. Terlalu terang disini.
                “Arrrrggghhhh!!!!” erangku karena merasa tubuhku tersedot kedalam cahaya itu.
                Dan akhirnya semuanya menjadi gelap.

Normal POV
                Laki-laki itu menangis memeluk tubuh sang, hemm mungkin bisa dibilang, mantan kekasih. Namun tubuh yang ia peluk tak memberi respon, bahkan satu hembusan napas pun tidak. Laki-laki itu terus-menerus memohon agar wanita itu tidak meninggalkannya, mati. Tapi percuma saja, selama apapun laki-laki itu a.k.a daigo memanggil, wanita itu a.k.a ann tak akan bangun lagi. Yah, takdir sang Maha Kuasa memang tak bisa ditentang.
                Tangis pilu di ruangan serba putih itu semakin menambah muramnya rumah sakit itu. Ayah Ann berinisiatif menyadarkan daigo kalau anaknya, ann, sudah tak ada di dunia ini lagi. Ia pun bergerak maju memegang pundak daigo.
                “Nak daigo, sadarlah, Ann sudah tak ada lagi. Ikhlaskan lah dia,” lirih ayahnya Ann yang disambut dengan bentakan pilu oleh daigo.
                “TIDAAAK!!! Tidak mungkin Ann meninggalkan ku! Dia cuma tidur. Ann please jangan bercanda. Kamu Cuma mau menakut-nakuti kita saja kan? Ann?” ujar daigo pilu sambil mengguncang-guncang Ann.
                “Sayangnya apa yang dikatakan ayahnya Ann benar, Daigo, Ann sudah meninggal. Relakanlah,” kata-kata sang dokter membuat daigo tersadar akan kenyataan itu. Tiba-tiba saja tubuh daigo jatuh tak bertenaga dengan tatapan kosong menyertainya. Sang dokter dan ayah Ann mencoba mengangkat daigo. Saat mereka ingin membawa daigo keluar kamar, tiba-tiba terjadi suatu keajaiban. Sebelum tangan Daigo terlepas dari tangan Ann, secara tiba-tiba tangan Ann menggenggam tangan Daigo. Sontak seluruh manusia, dan mungkin setan #plak, yang ada di ruangan itu menoleh ke Ann. Berikutnya mata Ann sedikit-demi sedikit mengerjap terbuka.


FOREIGN DIRECT INVESTMENT SEBAGAI MOTOR PENGGERAK PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA MENUJU AEC 2015


Politik dan ekonomi merupakan dua studi yang memiliki keterkaitan erat, studi ini saling mempengaruhi dan dipengaruhi satu sama lain. Suatu negara akan memiliki kondisi ekonomi yang kokoh jika memiliki kondisi politik yang stabil, terlebih lagi jika negara tersebut menganut sistem ekonomi terbuka. Kepercayaan dan ekspektasi para investor asing akan kondisi politik suatu negara sangat berpengaruh pada keinginan mereka dalam menanamkan modal di negara tersebut. Investor tidak akan menanamkan modalnya di negara yang memiliki resiko politik yang cukup besar karena akan menyebabkan hilangnya keyakinan pada mata uang negara tersebut sehingga menyebabkan kerugian bagi para investor asing.
Di era sekarang ini, pergerakan modal maupun jasa semakin lancar terlebih lagi dengan semakin pesatnya kemajuan teknologi. Banyak negara yang mulai menganut sistem liberalisasi dimana pergerakan jasa dan modal maupun harga diserahkan kepada mekanisme pasar. Hal ini akan memberatkan negara-negara berkembang dan miskin karena kurangnya efesiensi modal maupun jasa di negara-negara tersebut terlebih lagi dengan teknologi yang kurang memadai. Efisiensi modal dapat dilihat dari seberapa besar investasi yang ada di Negara tersebut, baik investasi langsung maupun tidak langsung. Foreign Direct Investment (FDI) merupakan investasi langsung yang berasal dari luar negeri, biasanya dalam bentuk pembentukan suatu perusahaan asing di suatu Negara.
Kini, banyak sekali kesepakatan-kesepakatan dan komunitas-komunitas antar negara yang dirancang untuk kepentingan negara masing-masing. ASEAN Economic Community (AEC) merupakan salah satu komunitas yang menaungi negara-negara di Asia Tenggara yang terbentuk karena kesadaran akan pesatnya perkembangan perdagangan intra dan ekstra ASEAN sehingga tumbuh kesadaran untuk menjaga sentralisasi ASEAN dalam peta dunia yang semakin mengarah pada regionalisasi. Terdapat dua pilar yang mengkokohkan AEC. Pertama, pilar yang berasal dari pembangunan sumberdaya manusia dimana strateginya terfokus pada pasar tunggal dan produksi dasar juga persaingan ekonomi antar wilayah. Kedua, pilar yang berasal dari penelitian dan pembangunan dimana strateginya terfokus pada pembangunan ekonomi yang adil dan integrasi untuk mencapai ekonomi global.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki potensi yang sangat besar bagi iklim bisnis. Banyak investor yang tertarik untuk berinvestasi di Indonesia karena sumber daya alam yang melimpah dan stabilnya kondisi politik di Indonesia. Salah satunya yaitu dengan adanya Foreign Direct Investment (FDI) yang menjadi salah satu indikator pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Terlebih lagi jika didukung oleh kondisi politik Indonesia yang stabil dan memiliki potensi pasar yang besar bukannya tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang maju. Tetapi dengan semakin terbukanya pasar dunia akan membuat pergerakan FDI semakin cepat dan tidak terkontrol sehingga jika FDI yang masuk ke Indonesia tidak bisa dikelola dengan matang, bukannya tidak mungkin adanya pertumbuhan FDI yang tersebut tidak lagi menjadi faktor utama pembangunan ekonomi Indonesia. Dalam manajemen FDI membutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Sayangnya, kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia dinilai masih belum mampu menduduki kalangan eksekutif tersebut, sehingga menyebabkan sebagian besar masyarakat Indonesia hanya menduduki kelas buruh. Adapun hal ini yang menjadi sangat ironis bagi indonesia yaitu karena Indonesia baru hanya bisa sebagai pasar bisnis internasional saja.
Pasca reformasi ini, kondisi perekonomian dan politik di Indonesia mulai membaik dengan ditunjukannya stabilitas resilent terhadap external shock. Hal tersebut dapat dilihat dari sejumlah variable makroekonomi, seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, cadangan devisa, dan iklim bisnis yang pergerakannya menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2013, terjadi ketidakstabilan politik akibat pasca pemilihan umum (Pemilu) yang terjadi di Malaysia karena terdapat isu kecurangan jika pemerintah membiayai pendukungnya untuk mendatangi beberepa daerah strategis saat dilaksanakannya Pemilu. Sehingga, hal ini berimbas pada pergerakan FDI di ASEAN. Hal ini terjadi karena ekspektasi negatif para investor terhadap proses pembentukan AEC yang akan dilaksanakan pada akhir tahun 2015 mendatang. Ketidakstabilan politik di salah satu negara anggota AEC akan mempengaruhi stabilitas ekonomi, politik, serta sosial-budaya di negara-negara yang tergabung dalam AEC. Tetapi menurut World Bank, pada tahun 2009 hingga 2014, terjadi peningkatan rasio FDI terhadap GDP, yaitu dari 0.91% menuju 2.9%. Hal ini menunjukkan jika Indonesia mampu meningkatkan FDI disaat terjadinya krisis politik di ASEAN.
Stabilnya kondisi politik dan ekonomi di Indonesia membuat Indonesia memiliki harapan yang cukup besar dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Pertama, market access. Menurut WDI (2015) pada tahun 2001 menuju 2012 terjadi peningkatan rasio market value terhadap GDP dari 14% menuju 45%. Besarnya peningkatan market value ini mengindikasikan jika Indonesia memiliki market access yang potensial dimata dunia. Terlebih lagi dengan adanya sumber daya alam (SDA) yang melimpah membuat Indonesia menjadi sasaran pihak asing yang ingin menguasai SDA Indonesia. Jika pemerintah tidak hati-hati dalam mem-filter FDI yang ada di Indonesia, maka akan menjadi bumerang bagi Indonesia. Oleh karena itu, sangat diperlukan pengawasan khusus pemerintah untuk mengawasi pergerakan FDI yang masuk ke Indonesia sehingga pengelolaan FDI bisa secara efesien dan efektif digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan dam pembangunan ekonomi Indonesia.
Kedua, kebijakan nasional. Untuk menghadapi AEC 2015 diperlukan kebijakan-kebijakan nasional yang mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia. Misalnya dari segi perbaikan infrastruktur, baik dari segi pembangkitan listrik maupun perbaikan jalan terutama di daerah-daerah tertinggal tetapi memiliki potensi SDA/SDM yang melimpah. Dengan adanya perbaikan infrastruktur akan membuat distribusi barang dan jasa menjadi lebih lancar sehingga dapat meminimalisir biaya produksi. Hal tersebut akan menimbulkan minat para investor untuk menanamkan modalnya dalam bentuk perusahaan asing sehingga masyarakat lokal pun dapat bekerja dan pengangguran akan berkurang.
Ketiga, prosedur birokrasi. Prosedur birokrasi dengan syarat-syarat yang cukup sulit dan panjang membuat investor ragu untuk menanamkan sahamnya di Indonesia. Selain itu, diperlukan transparansi di dalam prosedur birokrasi sehingga dapat tersaring investor-investor yang berkompeten untuk pembangunan Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah harus membuat prosedur birokrasi yang transparan dan ketat tetapi dengan syarat-syarat yang mudah dan tidak terlalu panjang sehingga meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi di Indonesia, terutama dalam bentuk FDI karena para investor akan mendapatkan kemudahan dalam berinvestasi.
Keempat, komposisi direktur dan manajemen. Di Indonesia, posisi-posisi central di suatu perusahaan baik asing maupun lokal diduduki oleh pekerja-pekerja dari asing dan juga komposisi pemberian upah bagi warga negara asing dengan warga negara Indonesia berbeda walaupun dengan jabatan yang sama. Hal ini mengindikasikan terdapat ketidakadilan bagi masyarakat Indonesia dan membuat FDI bukan menjadi sarana untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Selain itu, persiapan untuk menghadapi AEC 2015 dari segi SDM, Indonesia sangatlah kurang dari segi kualitas SDM. Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia membuat para investor asing maupun local tidak percaya dengan kinerja mereka. Sekarang ini, wajib belajar 9 tahun sudah tidak relevan jika diterapkan  mengingat semakin terbukanya suatu negara, maka tuntuan pendidikan pun semakin tinggi. Kini diperlukan wajib belajar 12 tahun untuk dapat bersaing dengan para tenaga kerja asing. Spesialisasi pendidikan dirasa perlu agar tenaga kerja Indonesia dapat memiliki keahlian,  khusus dibidangnya masing-masing juga manajemen yang baik. Perbaikan kualitas dan kuantitas pendidikan akan membuat Indonesia siap menghadapi AEC 2015.
Kelima, kematangan kondisi politik. Kondisi politik suatu negara sangat mempengaruhi pergerakan investor suatu negara. Kestabilan politik Indonesia  akan meningkatkan kepercayaan investor atas kondisi perekonomian Indonesia sehingga menciptakan iklim investasi yang kondusif. Melalui doing business database yang disusun oleh World Bank (World Bank, 2015), terlihat rangking kemudahan bisnis di Indonesia. Doing Business mengevaluasi 10 aspek lingkungan bisnis: (i) aspek starting a business Indonesia berada di peringkat 20 di asia pasifik, (ii) dealing with construction permits Indonesia berada di peringkat 23, (iii) getting electricity Indonesia berada di peringkat16, (iv) registering property di peringkat 17, (v) getting credit Indonesia berada di peringkat 11, (vi) protecting minority investors Indonesia berada di peringkat 7, (vii) paying taxes Indonesia berada di peringkat 24, (viii) trading across borders Indonesia berada di peringkat 7, (ix) enforcing contracts Indonesia berada di peringkat 21, dan (x) resolving insolvency Indonesia berada di peringkat 8. Jika dilihat ranking kemudahan bisnis Indonesia di region Asia pasifik yang terbilang cukup unggul, maka Indonesia memiliki bargaining position yang cukup kuat dalam menghadapi AEC 2015.
Akhir kata penulis berharap Indonesia mampu mengelola keterbukaan indonesia terhadap FDI untuk memajukan pertumbuhan ekonomi Indonesia yaitu dengan cara adanya pembangunan infrastruktur, transparansi birokrasi, dan kondisi sosial, ekonomi, dan politik yang kondusif Indonesia mampu meningkatkan minat para investor untuk berinvestasi di Indonesia. Juga didukung oleh kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia yang kompetitif dan unggul. Bukanlah suatu hal yang tidak mungkin Indonesia akan menjadi negara yang makmur, sejahtera, dan siap dalam menghadapi ASEAN  Economy Community (AEC) 2015.




Saturday, January 3, 2015

FF Sands Chronicle / Sands Glass / Sunadokei Ch 3



Normal POV

                Satu hari.

                Dua hari.

                Tiga hari.

                Seorang pemuda duduk membelakangi pintu kamar rumah sakit, ia hanya diam tak bergerak dan tampak sayu memegangi tangan sesosok wanita cantik yang sayangnya tertutupi oleh wajahnya yang seputih kapas. Tiba-tiba pintu kamar itu terbuka, muncullah seorang laki-laki tua yang tak kalah sayu dengan laki-laki yang duduk disamping tubuh anak gadisnya.
                “Nak Daigo, sebaiknya anda pulang saja. Sudah tiga hari kamu menemani Ann tanpa pulang sekalipun,” ujar laki-laki tua itu yang ternyata ayahnya Ann.
                “…”
                “Nak Daigo,” ujar ayahnya Ann seraya berjalan mendekati Daigo lalu menepuk pelan pundaknya.
                “Saya… saya ingin disini saja. Menunggu Ann sadar,”
                “Tidak, saya tidak mengijinkannya! Kamu sudah tiga hari disini tanpa tidur, mandi, dan hanya makan seadanya. Saya yakin ketika Ann sadar, ia akan sedih melihat keadaan kamu yang begini,”
                “Tapi bagaimana kalau Ann sadar?”
                “Tenang saja, saya pasti akan mengabari nak Daigo kalau Ann sudah sadar. Jadi sebaiknya kamu pulang lah dulu. Orang tua mu pasti mencemaskan mu,”
                Setelah itu Daigo pergi untuk pulang. Tak lupa ia memberikan ucapan terima kasih kepada ayahnya Ann.

Daigo POV

                Setelah keluar dari kamar Ann, aku langsung pergi keluar rumah sakit untuk mencari taksi. Cepat-cepat aku menaiki taksi yang ku lihat pertama kali.
                Aku tak boleh membuang-buang waktu!
                Sesampainya di rumah, aku langsung pergi mandi. Setelah selesai mandi, aku berniat langsung pergi ke rumah sakt lagi. Tapi niat ku terhalangi oleh ibu ku.
                “Mau kemana kamu? Baru juga pulang,” ujar ibuku heran.
                “Mau ke rumah sakit, bu,” jawab ku sambil melangkahkan kaki ku menuju pintu keluar. Tapi ibuku langsung menahan ku.
                “Tidak, ibu tidak mengijinkan kamu pergi ke rumah sakit sekarang. Kamu pulang pasti karena disuruh keluarga Ann untuk pulang dan beristirahan kan? Ibu yakin disana kamu tidak tidur dan makan dengan teratur. Pokoknya sekarang kamu makan dulu lalu tidur sebentar,”
                “Tapi bu…”
                “Tidak ada tapi tapian! Ibu tau kamu mengkuatirkan Ann, sama ibu juga, tapi caranya tidak begini nak. Bukan dengan menyakiti diri kamu sendiri. Ann pasti sedih kalau tahu kamu begini,”
                Dengan lunglai aku pergi ke ruang makan untuk makan. Dengan perasaan tak bernafsu, aku menyentuh makanan ku, yang biasanya menurutku makanan ibuku adalah yang terenak tapi tidak untuk sekarang. Menurut ku tak ada rasanya. Hambar. Cepat-cepat aku menghabiskan makanan ku lalu pergi ke kamar tidurku. Mencoba untuk tidur.
                “Haaaah, kenapa jadi begini sih. Kalau tahu kejadiannya begini, aku tak akan meninggalkan Ann,”
                Aku pun mencoba memejamkan mata ku. Mencoba untuk tidur. Ternyata mungkin karena sudah tiga hari menunggui Ann dan tidak tidur sama sekali. Mataku dengan gampangnya terpejam dan langsung terbawa ke alam mimpi.
                “Daigoooo… Hihihi… Halooo,” ujar sosok itu yang sedang berlari-lari mendekati ku.
                Siapa itu? Pikir ku
                Setelah sosok itu semakin dekat, barulah aku sadar sapa dia. Seketika itu jantung ku berdebar-debar lebih keras serasa ingin copot, mataku membulat sempurna, dan pita suara ku terasa putus.
                ANN! Teriak ku tak percaya dalam hati
                “Hai daigo, apa kabar?”  Tanya nya dengan wajah tak berdosa.
                “Ann, benar ini kamu? Kamu tak akan meninggalkan ku kan?” Tanya ku seraya memegang lembut pipinya lalu ku peluk erat-erat agar dia tak akan pergi kemana-mana lagi.
                TESS! Rintik air mata membasahi pipiku,.
                “Daigo, maaf, aku harus pergi. Aku kesini hanya ingin pamit,” ujar Ann sambil melepas pelukan ku. Lalu tanpa ku sadari ia mulai mundur.
                “Hahaha Ann please jangan bercanda. Ini semua bohongkan? Kamu tak akan pergi kemana-mana kan?! “ aku berlari mengejar Ann yang akan pergi.
                “Maaf Daigo, sekali lagi maaf. Aku tak bisa bertahan lagi lebih dari ini. Aku mencintai mu selalu dan selamanya,” lalu sosok Ann menghilang dari hadapan ku.
                “Aku juga mencintai mu Ann! Baka! Dimana kau?! Cepat kembali!!! Argggghhh!” teriak ku frustasi. Aku berlari-lari disekitar tempat itu mencari Ann. Tapi nihil.  Aku tertunduk menangis merutuki betapa bodohnya aku.
                Kriiiing kriiiing
                Suara itu membuat ku tersadar dari mimpi ku. Aku langsung bangun dari tidur ku. Peluh membanjiri seluruh tubuh ku.
Hoh ternyata itu hanya mimpi. Sungutku dalam hati.
                Kriiiing kriiiing
                Suara itu lagi memecah lamunanku. Kulirik meja disamping ku. Ternyata hape ku yang berbunyi. Segera aku mengambil hape ku. Disana tertera nomer ayahnya Ann. Tiba-tiba perasaan ku menjadi tak enak. Segera saja ku angkat.
                “Ha… Halo?” saat kuangkat telepon itu.
                “Halo Daigo? Ini ayah Ann. Daigo, saya punya kabar buruk. Ann… ann kembali kritis!”
                PRAAAK! HPku meluncur mulus dari jemariku  jatuh ke lantai.
                Segera aku pergi menuju rumah sakit menaiki taksi. Aku tak percaya semua ini terjadi.
                Apakah mimpi ku tadi itu sebuah pertanda? Apakah Ann benar-benar akan meninggalkan ku?
                Sepanjang perjalanan tubuhku menggigil ketakutan. Pikiran kalau Ann akan meninggal kan ku selalu bertambah kuat seiring dengan taksi ku yang semakin mendekati rumah sakit dimana Ann dirawat. Sesampainya dirumah sakit, aku langsung berlari menuju kamar Ann.
                Kulihat disana Ayah, nenek, kakek, ibu tiri Ann juga chii-chan menangis disana.
                DEG!
                Perasaan ku semakin tak enak melihat itu semua. Tanpa kusadari kaki ku melangkah menuju mereka
                “Ann… ann.. gimana keadaan Ann?” tanyaku dengan bibir yang gemetar menahan tangis.
                “…” tak ada seorang pun yang menjawab. Hati ku bertambah kesal.
                “GIMANA ANN?!!! DIA TAK APA-APA KAN??!! JAWAB AKU!!!” teriak ku frustasi kepada meeka semua.
                “Daigo, saya tahu ini berat. Tapi keadaan Ann sangatlah kritis. Kemungkinan selamat sangatlah kecil. Kita harus mencoba mengikhlaskan Ann, nak Daigo,” Akhirnya ayahnya Ann yang menjawab.
                TESSS!!! Sebutir cairan bening lagi-lagi mengalir di pipi ku. Padahal aku sangat jarang menitikkan air mata.
                Bohong? Ini bohong kan?! Ayolah kenapa mereka tak berteriak “April mop, selamat ya kau tertipu daigo” padahal aku sudah menangis begini.
                Dan sadar lah aku kalau mereka tak berbohong.
                Dua jam.
                Itulah lama kami menunggu ketidakpastian.
                BRAAAK! Pinti ruang ICU itu akhirnya terbuka dan keluarlah sang dokter.
                “Dokter, gimana keadaan Ann??!!!” Tanya ku tak sabar.
              “Saya harap kalian semua harus kuat mendengar berita ini. Maaf sekali, kami sudah berusaha semampu kami, tapi Tuhan lah yang menentukan. Kami tidak bisa menyelamatkan nyawa Ann. Maaf sekali lagi,” kata dokter itu lalu melenggang pergi.
                TIDAK! Ini bohong kan? Ann? Meninggal? Tak mungkin!
                “Hahaha. Ayolah kenapa kalian semua menangis? Dokter itu tentu saja bohong. Tak mungkin Ann meninggal,” ujar aku sambil tertawa miris.
                Chii-chan lah yang menyadarkan ku dengan menghampiriku dan memelukku.
                “Kak Daigo,sadar kak. Kak Ann… Kak Ann sudah tidak ad…” Chii-chan belum sempat menyelesaikan kata-katanya karena aku langsung berteriak.
                “TIDAAAAK!!! TIDAK MUNGKIIIN!!!” Teriakku seraya menutup kuping. Air mata ku yang menetes bertambah deras.
                “ANN! ANN!!!! BANGUN! KUOHON BANGUUUN!!!” Aku langsung berlari ketempat Ann berada.

IMPLIKASI PERKEMBANGAN EKSPOSUR UTANG LUAR NEGERI SWASTA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA



Indonesia, sebagai negara berkembang, kini sudah mulai meninggalkan konsep pemerintah ke konsep swasta sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran swasta berupa ekspansi usaha sangatlah membutuhkan pendanaan yang cukup besar, tetapi pinjaman domestik tidaklah cukup untuk memenuhi permintaan pendanaan swasta domestik dan pihak luar memiliki sumber pinjaman yang melimpah. Oleh karena itu, pihak swasta di Indonesia meminjam dana dari luar untuk ekspansi usahanya tersebut sehingga utang luar negeri swasta tersebut meningkat. Terlihat pada tahun 2009, utang luar negri swasta di Indonesia sebesar USD 73.606 juta dan pada tahun-tahun selanjutnya terus mengalami peningkatan sampai pada awal tahun 2014, utang luar negeri swasta di Indonesia menjadi sebesar USD 141.352 juta. Tingginya utang luar negeri swasta ini membuat pemerintah dan para pengamat ekonomi cemas dengan keadaan perekonomian Indonesia, pasalnya utang merupakan objek yang sangat rentan terhadap resiko dan berdampak pada perekonomian Indonesia atau dengan kata lain eksposur.
Dalam jangka panjang, ULN swasta dapat menimbulkan berbagai macam persoalan ekonomi Indonesia. Defisit current account (CA) di sektor swasta menyebabkan utang eksternal swasta meningkat karena swasta membutuhkan dana untuk menutup defisit tersebut. Hal tersebut membuat foreign exchange reserve (FER) swasta menurun dan untuk meningkatkan FER maka swasta membeli dollar ke pasar uang menggunakan rupiah. Hal ini akan membuat nilai tukar rupiah jatuh dan mengalami depresiasi rupiah. Terlebih lagi depresiasi ini tidak diiringi dengan peningkatan ekspor, malah mengalami penurunan ekspor sehingga perekonomian Indonesia semakin terpuruk. Padahal dengan adanya depresiasi ini, nilai barang-barang ekspor akan meningkat.
Sebagian besar utang yang dimiliki pihak swasta kurang diikuti dengan kehati-hatian sehingga timbul fenomena maturity mismatch yang dihadapi sektor perusahaan secara umum. Maturity mismatch terjadi karena pinjaman jangka pendek yang diterima digunakan untuk membiayai investasi jangka panjang, sehingga terdapat risiko akibat perbedaan jatuh tempo antara aset dan kewajiban yang dimiliki. Apalagi banyak korporasi yang utangnya dalam valuta asing tetapi penerimaannya dalam rupiah dan tidak menerapkan lindung nilai atau hedging sehingga menimbulkan resiko yang cukup tinggi apabila terjadi depresiasi rupiah. Selain itu, dengan semakin meningkatnya ULN Swasta, maka pihak swasta akan semakin ketergantungan dari penerima bantuan (dalam negeri) terhadap pemberi bantuan (luar negeri).
Mulai dari pertengahan tahun 2011 sampai akhir tahun 2013, CA Indonesia mengalami defisit yang sangat mengkhawatirkan karena pembayaran CA menggunakan valas dollar sehingga terjadi peningkatan utang luar negeri secara riil. Selain pemerintah, swasta juga memiliki andil dalam defisitnya  transaksi berjalan (CA). Defisitnya neraca berjalan swasta meningkatkan ULN swasta karena untuk menutup defisit tersebut, swasta harus melakukan pinjaman. Tetapi di Indonesia pinjaman domestiknya masih sangat terbatas sehingga pihak swasta meminjam ke luar negeri. Pada 2013, baik transaksi berjalan pemerintah maupun swasta mengalami defisit. Kinerja transaksi berjalan pada tahun 2013 mengalami defisit 28,5 miliar dollar AS atau sekitar 3,26 persen dari produk domestik bruto. Ini patut menjadi perhatian karena pada tahun-tahun sebelumnya, transaksi berjalan swasta yang surplus selalu cukup untuk menutupi defisit pemerintah sehingga neracanya bertahan positif. Tetapi pada tahun 2013 jumlah utang negara mencapai 123.548 juta dollar AS dan utang swasta mencapai 140.512 juta dollar AS. Dalam satu dasawarsa terakhir, tenor utang swasta semakin pendek.
Utang luar negeri yang berlebihan dan pengelolaan yang tidak efektif dapat menyebabkan perekonomian suatu negara ambruk, sehingga diperlukan kebijakan ataupun tindakan dari pemerintah maupun swasta untuk menekan peningkatan ULN swasta tersebut. Pertama, perlu adanya pembatasan rasio utang luar negeri swasta karena dari tahun ke tahun ULN swasta semakin meningkat tetapi tren ekspor malah semakin menurun. Rasio ini bertujuan agar perusahaan lebih berhati-hati untuk menjalankan roda bisnisnya. Dalam hal ini, rasio liabilitas tidak lebih besar daripada asset valas perusahaan tersebut.
Kedua, financing dapat dilakukan dengan cara jual beli obligasi dan saham. Peningkatan penjualan obigasi ke masyarakat akan mengurangi ULN swasta dan berdampak positif bagi perekonomian Indonesia. Dengan diterbitkannya obligasi valas di negeri sendiri, pemerintah bisa mengamankan jumlah mata uang sehingga mata uang rupiah tidak melemah. Selama ini, dengan diterbitkannya obligasi valas di luar negeri, Indonesia rentan kehilangan dollar yang lebih besar, karena banyak pembelinya berasal dari luar. Yield koorporasi yang relative tinggi menyebabkan terjadinya capital inflow ke Indonesia, sehingga daripada melakukan utang luar negeri perusahaan lebih baik menerbitkan obligasi atau saham karena penggerak capital inflow adalah sentiment pelaku pasar, terutama investor asing.
            Ketiga, menghimbau pihak swasta untuk melakukan hedging atau lindung nilai kepada utang luar negerinya. Mayoritas para swasta tidak melakukan hedging pada utang-utangnya sehingga saat terjadi depresiasi rupiah, nilai utangnya akan menjadi tinggi karena utang tersebut berbentuk dollar. Dengan diberlakukannya hedging maka pengembalian utang valuta asing tersebut tidak akan mengalami lonjakan nilai akibat pelemahan kurs rupiah terhadap dolar.
Keempat, mengimbau para swasta untuk membuat ULN dalam bentuk jangka panjang. Banyak perusahaan swasta yang melakukan pinjaman luar negeri berjangka pendek untuk membiayai investasi jangka panjang (maturity gap) dan penggunaan utang untuk proyek yang tidak menghasilkan devisa (currency mismatch). Peningkatan utang luar negeri swasta mendorong peningkatan kewajiban pembayaran kembali. Hal ini memberatkan pembayaran pihak swasta jika sudah jatuh tempo karena investasi yang dilakukan malah berjangka pendek. Sebelum mendapatkan penerimaan, pihak swasta sudah diminta untuk membayar pinjaman beserta bunganya. Sehingga pemerintah mengimbau para swasta untuk segera membayar pinjaman jangka pendek dan melakukan pinjaman jangka panjang saja agar tidak menyulitkan saat jatuh tempo dan agar perekonomian Indonesia tetap stabil.
Kelima, menurunkan suku bunga kredit. Salah satu penyebab meningkatnya utang luar negeri swasta adalah karena tingginya suku bunga kredit bagi korporasi yang membuat korporasi tidak memiliki kesanggupan untuk mengambil kredit tersebut karena lebih beresiko. Sehingga para swasta lebih memilih untuk melakukan pinjaman luar negeri. Dengan menurunkan suku bunga kredit diharapkan akan meningkatkan investasi domestik dan mengurangi ULN swasta sehingga dapat merangsang pertumbukan ekonomi Indonesia.
Keenam, diberlakukannya system deposit saat swasta akan melakukan utang luar negeri. Biasanya para swasta tidak memiliki deposit untuk pembayaran cicilan utang beberapa periode ke depan sehingga saat jatuh tempo swasta tersebut akan terkena masalah. System deposit ini mengharuskan swasta memiliki dan menaruh deposit ini sebesar tiga kali cicilan utang mereka sehingga likuiditas pembayaran utangnya tidak bermasalah. Tindakan ini bertujuan untuk mengantisipasi saat perusahaan swasta mengalami gagal bayar atau ada permasalahan dalam keuangannya. Perhitungan deposit ini dapat digunakan untuk pembayaran utang lua negeri tanpa harus mengganggu cadangan devisa Indonesia.
Sebenarnya jika digunakan secara efisien dan tepat, ULN swasta dapat meningkatkan pendapatan nasional karena adanya peningkatan output. Kenyataannya di Indonesia, mayoritas ULN swasta berjangka panjang tetapi digunakan untuk investasi jangka pendek sehingga terjadi defisit current account  yang membuat foreign exchange reserve (FER) swasta menurun. Hal ini akan membuat nilai tukar rupiah jatuh dan mengalami depresiasi rupiah. Oleh karena itu peran pemerintah menjadi sangat dibutuhkan untuk menahan ULN swasta yang berlebihan agar perekonomian Indonesia tetap stabil.