About Me

My photo
Hidup tak akan berarti kalau bukan diri sendiri yang membuatnya berarti

Saturday, August 18, 2012

Kalimat yang membuat ku terpesona bagian 1

 Hang-Ah -King 2 Hearts-
Hei ingatkah kalian dengan kalimat ini:
  1. Aku bilang aku akan bunuh diri dengan menggigit lidahku kan? Aku adalah instruktur Tentara Rakyat Korea. Di Selatan kami disebut pasukan khusus. Kami dilatih untuk bunuh diri. Kau pasti sudah tahu, bukan?” 
  2. Jangan salah paham. Aku masih hidup bukan karena keberuntungan tapi karena aku belum memutuskan untuk mati,” 
Hemm... mungkin kalau kalian belum nonton drama korea yang satu ini, kalian tidak akan tau kalimat ini. Kalimat ini berasal (cieilah berasal men haha) dari film king 2 hearts yang baru-baru ini sudah ada dvdnya. hohoho.

Kenapa gue mostingin kalimat ini? Itu karena pas gue nonton episode 17, gue terpesona dengan kalimat yang diatas ono noh yang diucapkan oleh salah satu tokoh King 2 Hearts, Hang-Ah (Ha Ji Won-aslinya).

Hah? Kenapa gue terpesona dengan kalimat itu? (Sok taw beth yak gue). Mungkin karena dia wanita (same with me :-D) dan dia adalah seorang tentara rakyat korea selatan. Seorang tentara yang mungkin sudah berkeluarga, tapi rela mati demi negaranya.

Pas gue mendengar kalimat "kami dilatih untuk bunuh diri" tuh rasanya 'nyess' banget di hati gue. Apalagi pas dia bilang "Aku masih hidup bukan karena keberuntungan tapi karena aku belum memutuskan untuk mati". Parah gue langsung cengok gitu. Abis itu biasalaaah teriak-teriak gaje. wkwkwk

Nah udah ngerti kan?

Tilimikicih kawan yang sudah mau baca postingan gak jelas dari gue.See you next posting :)

Saturday, August 11, 2012

A Little Longer Ch.7


26 March 1993

Dear diary,
This morning I went to sora’s grave. Not a single tear was shed. Because like sora’s said. We will meet again someday and I believe him.


30 June 1993

Dear diary,
This, may be the last time I share my feeling. Last night, sora came in my dreams, calling me to go with him.
Diary,  thank you for staying with me till the end.
Diary, I’m sorry, it seems like my time is over. I’m tired. It’s time to go to sleep. Return to His place……….. and met Sora again.

Good night and good bye my diary ^.^





A Little Longer Ch.6


Moshi-Moshi,

Hime, maybe you were wondering I was this week. Maybe you think I broke my promise. And you're right, I broke it. No, no, more. I was an evil man, a great liar. Sorry, I'm sorry that I lied to you.

In this letter, I want to expose all the lies I told you. I'm sorry to have upset you, but someday I hope you will forgive me.

Hikaru, actually I was the son of the innkeeper that you occupy. I do not want to say to you because I do not want you to think I'm just sorry for you alone. But more than that, you may not believe me, I fell in love with first sight, that is you. Hahaha ... To me it's very funny. Considering I was the one who does not believe in love.

And I'm more convinced about the feeling I once knew you even further. You're a brave woman, a strong lead in the middle of your life whack you pain. But, you also need a woman who will love saying. That makes me always want to keep you. But, forgive me who cannot protect you anymore. Hikaru, you're my heart warmer, which makes me believe in the power of love.

Terminal-stage brain cancer, that's my biggest secret. Since five years ago, I was sentenced to death by a doctor, by suffering from the disease. And, in the end - this end, this illness often come to me. I have tried to survive. But, now I have reached my peak, once again I'm sorry to have left you.

I have never regretted our meeting. I was lucky because I could love you,.Hime. Rest assured, this is not goodbye, and someday we will surelyTop of Formmeet with again no one to separate us.

P.S. I LOVE YOU




Resensi Novel "Spring In London"


Jangan Pergi Dariku




Judul               : Spring in London
Penulis             : Ilana Tan
Penerbit           : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, Februari 2010
Tebal               : 240 halaman
Harga              : Rp38.000,00



Novel bertema percintaan memang selalu diminati oleh remaja. Hal inilah yang akhirnya menginspirasi seorang penulis berbakat, Ilana Tan, yang turut mengangkat tema tersebut sebagai ciri khas novelnya. Ilana Tan. Begitu nama sang penulis yang novelnya cukup banyak terbit di Gramedia Pustaka Utama. Summer in Seoul, Autumn in Paris dan Winter in Tokyo adalah tiga di antaranya. Sekilas namanya mirip dengan orang-orang Asia Timur, tapi dapat dipastikan ia adalah orang Indonesia, jikapun tidak, ia telah mengenal Indonesia cukup lama. Hal itu dikarenakan novel-novelnya bukanlah novel terjemahan, tapi novel asli Indonesia dan gaya bertuturnya pun mirip dengan novel Indonesia lainnya, yaitu tidak berbelit-belit dan sangat mudah dimengerti.
Novel ini bercerita tentang Danny Jo, seorang aktor Korea yang membintangi sebuah video klip dan menjadi asisten sutradara terkenal di kota London, bertemu dengan Naomi Ishida, seorang jelita berdarah Jepang yang menjadi lawan main Danny Jo, yang  menganggapnya bak seorang “penyakitan” yang harus dihindari sejauh mungkin meskipun cowok itu terus bersikap manis dan menyenangkan.
Fakta bahwa Spring in London merupakan novel terakhir yang ditulis oleh Ilana yang menggunakan sebuah musim sebagai latar belakangnya sama sekali tidak memadamkan api semangat sang pengarang. Tampil sekali lagi dalam balutan gaya bercerita yang lincah dan segar, sang pengarang sekali lagi berhasil “menyihir” setiap orang yang membaca novel luar biasa ini. Walaupun tak ada perbedaan signifikan dalam inti jalan cerita dengan novel-novel sebelumnya, namun ditulis dengan jalan cerita yang mengalir santai sekaligus membuat penasaran dibarengi penggunaan bahasa yang sederhana, komunikatif, juga sarat makna.
Kisah ini diawali ketika Naomi Ishida, gadis blasteran Jepang - Indonesia yang tinggal dan berprofesi sebagai model di London, mendapat kesempatan menjadi model video klip musik salah satu penyanyi terkenal asal Korea dimana ia dipasangkan dengan model tampan asal Korea juga, Jo In-Ho atau yang lebih dikenal Danny Jo. Dari awal pertemuan mereka, Naomi selalu menjauhi Danny seperti wabah penyakit. Setiap melihat Danny, Naomi selalu terlihat kaget, gugup dan ketakutan. Danny bukanlah orang yang pantang menyerah. Ia mencoba mendekati Naomi untuk mencari tahu alasan gadis itu selalu memusuhinya. Seperti juga tetesan air yang mampu membuat ceruk di karang yang kokoh sekalipun, kegigihan Danny lambat laun meruntuhkan dinding pembatas yang diciptakan oleh Naomi sehingga keduanya dapat menjalin “pertemanan” yang harmonis. Tetapi satu hal yang Danny tidak perhitungkan, yaitu kemungkinan ia akan jatuh cinta kepada Naomi yang dingin, misterius, dan penuh rahasia itu. Lambat laun Danny pun akhirnya jatuh cinta dengan Naomi.
            Disaat Naomi merasakan hal yang sama dengan Danny, yaitu jatuh cinta, muncul lah sosok Miho Nakajima, teman Naomi yang ternyata dijodohkan oleh orang tuanya dengan Danny dan ternyata ia juga naksir dengan Danny dan merangsek masuk ke dalam hubungan Danny dan Naomi. Sifat Miho yang selalu mengejar-ngejar Danny, walaupun ia tahu ada hubungan khusus antara Danny dan Naomi, membuat Naomi cemburu. Terjadilah tarik ulur di antara Naomi- Danny- Miho. Hubungan mereka pun pasang surut, sebentar panas sebentar dingin.
Belum tuntas persaingan Naomi - Miho memperebutkan Danny, justru hadir orang dari masa lalu Naomi yang memorakporandakan jalinan kasih yang tinggal sedikit lagi terbina. Dong-Min, teman almarhum kakaknya Danny Jo, ternyata menyimpan rahasia terbesar dari masalalu Naomi. Pada saat Naomi ingin pulang dari pertunjukan perdana Julie, teman satu flat Naomi di London, ia bertemu Dong-Min di tempat penitipan barang dan membuat dirinya meluncur ketiga tahun yang lalu. Hari saat ia untuk pertama kalinya berpikir untuk mengakhiri hidupnya (hlm.159). Kejadian yang tak terduga pun terjadi, Dong-Min mencoba untuk memperkosa Naomi. Untunglah Danny cepat menemukan Naomi dan menghentikan perbuatan tercela Dong-Min. Lalu, Naomi pun dibawa pulang dan Danny pergi mencari Dong-Min untuk mencari tahu kebenarannya.
Kenyataan yang menyakitkan pun akhirnya diketahui Danny. Ternyata tiga tahun lalu kakaknya yang dibantu oleh Dong-Min telah mencuri keperawanan Naomi. Dong-Min memasukkan pil tidur kedalam minuman Naomi dan membawanya ke kamar Hotel. Dan ia memanggil kakak Danny ke kamar hotel. Kejadian menyakitkan itupun terjadi. Akhirnya Danny Jo memutuskan kembali ke Korea untuk menyelesaikan masalah keluarganya, begitu juga Naomi, memutuskan untuk kembali ke Jepang. Dua tahun berlalu, Danny memutuskan menemui Naomi karena dua tahun dirasa cukup bagi mereka untuk menenangkan diri, namun hal yang tidak disangka pun terjadi. Ia melihat Naomi bersama lelaki lain dan ini membuat hidupnya berantakan. Sedangkan Naomi menerima tawaran sebagai model di Korea dan tanpa disangka pekerjaannya ini mempertemukannya kembali dengan Danny Jo. Danny mengatakan apa yang di lihatnya di Jepang dan Naomi menjelaskan hal penting yang terlupakan oleh Danny, yaitu kenyataan bahwa Naomi Ishida memiliki saudara kembar yang tinggal di Jepang bernama Keiko Ishida. Setelah kebenaran terungkap, mereka pun akhirnya menjadi sepasang kekasih
Novel Ilana kali ini terasa kurang menyentuh hati karena minimnya konflik yang ia ciptakan. Konflik yang terasa hanya tarik ulur antara perasaan Naomi dan Danny dan hadirnya tokoh Miho untuk memberikan efek tegang cinta segitiga di novel ini justru kurang greget, , karena meskipun telah jelas-jelas dinyatakan sikap Miho yang akan, katakanlah, berjuang sampai titik darah penghabisan demi mendapatkan cinta Danny, tidak dinampakkan antusiasme dan semangat kompetisi sehingga Miho terkesan selayaknya singa tanpa taring dan cakar. Terlihat gahar, padahal tidak bisa apa-apa. Beban masa lalu yang menjadi bandul pemberat bobot masalah dalam perjalanan cinta Naomi - Danny juga kurangboom” . Juga, terbongkarnya masa lalu Naomi hanya memberi efek tegang sesaat, begitu materi masa lalunya dibeberkan,membuat pembaca kecewa. Masa lalu yang biasanya untuk menjadi sebuah pengungkit kejadian traumatik hanya menjadi masalah sesaat yang langsung terselesaikan.
Yang terlihat kurang bagus yaitu usaha Ilana untuk menunjukkan bahwa setting cerita ada di kota London. Hampir tak secuil pun ada kalimat dalam bahasa Inggris, yang agak janggal bagi novel yang bertemakan di luar negri. Dan, usaha Ilana untuk meng-Inggris-kan novelnya hanya dari seringnya dia mengunakan idiom "Oh, dear" yang memang khas Inggris. Sayang, konsistensi penggunaan idiom itu menjadi sesuatu yang aneh akhirnya. Kelihatan sekali bahwa Ilana ingin mengesankan si tokoh ada di London.
Entah sudah kadung "diracuni" infotainment di televisi/majalah/ tabloid atau situs gosip sehingga selalu terdoktrin bahwa artis/selebritis itu paling tidak ada saja wartawan yang menguntit mencari berita sensasi tentang diri si artis. Tetapi kenapa tidak mendapati sedikit saja sensasi glamor dari kehidupan Naomi - Danny, yang ceritanya Naomi pernah ikut London Fashion Week dan Danny yang adalah bintang iklan favorit di Korea? Padahal di Indonesia saja ada banyak majalah dan tabloid yang isinya artis-artis Asia timur.
Karya tulis yang menghargai ke"awam"an dari pembacanya, sehingga meminimalisai segala bentuk kesalahan cetak agar tidak mengurangi kenyamanan dalam membaca. Maka, perpaduan antara segepok kesalahan teknis, minimnya konflik yang merangkai cerita, goyahnya beberapa karakter kunci, skenario klise yang gampang ketebak, serta diksi yang kelewat minim dan sering berulang membuat novel ini menjadi seri terjelek dari metropop seri musimnya Ilana.
Setiap penulis memang perlu menegaskan keunikan dan kekhasan masing-masing, dan Ilana berhasil “menyihir” fans setia-nya, setidaknya dalam seri novelnya ini, dengan menjadikan musim sebagai latar dan judul masing-masing novelnya. Ilana juga berhasil membuat keterkaitan antara satu novel dengan novelnya yang lain, meskipun cuman sekadar basa-basi belaka.Mungkin basa-basi itu pula yang mengikat kepenasaran dari pembaca serialnya. Pembaca yang sudah rampung dengan satu novelnya kemudian bertanya, siapa yang muncul di novel berikutnya, apakah hubungan tokoh di novel ketiga dengan tokoh di novel pertama, dan sebagainya. Hal tersebut membuat pembaca yang terhipnotis pada salah satu judul novelnya menjadi kurang lengkap jika belum menggenapi kesemua musimnya.
Yang unik dari gaya bercerita Ilana adalah caranya mengambil point of view yang bergantian antara Naomi dan Danny, meskipun kata ganti yang digunakan tetap orang ketiga. Kadang, pada satu peristiwa diulas dari dua sudut yang berbeda, sudutnya Naomi dan sudutnya Danny. Sayang, yang seperti itu tidak konsisten dilakukan oleh Ilana. Justru tiba-tiba cara penceritaan itu dilewatkan tokoh lain yang sebelum dan sesudahnya hanya mempunyai porsi figuran/cameo belaka. Satu hal yang juga aneh karena dengan demikian sang narator menjadi plin-plan, suatu ketika serba tahu, di lain kesempatan berpura-pura misterius.
Terlepas dari retakan tersebut, novel ini menggemakan tentang sebuah cinta dengan konflik masa lalu yang selalu menjadi bayang-bayang kehidupan. Cintalah yang dapat menghancurkan masa lalu yang menyakitkan. Cinta tanpa hawa nafsu yang dapat mengerti tentang arti cinta sejati yang sesungguhnya. Kebaikan yang tuluslah yang dapat meruntuhkan ceruk karang yang kokoh.